Loading...

Konten Sosial Media 95% Sampah


DENTEKNO - Media sosial 95% sampah. Konten media sosial adalah informasi yang belum dapat dikategorikan sebagai berita, sehingga menyebarluaskannya dibutuhkan sebuah kehati-hatian. 

Demikian dikemukakan President of Southeast Asian Press Alliance (SEAPA), Eko Maryadi, dalam seminar Peningkatan Profesionalisme Media Massa dalam Meliput Isu Terorisme di Ambon, Maluku

Melalui siaran pers yang dikutip Antara, Eko mendorong awak media dan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjadikan content media sosial sebagai bahan pemberitaan.

"Bisa saya katakan 95 persen content media sosial adalah sampah," tegasnya.

"Menjadi persoalan karena kebiasaan masyarakat kita begitu menerima broadcast di Whatsapp, menganggapnya menarik dan menyebarluaskan. Padahal itu informasi yang mentah yang belum terverifikasi kebenarannya," tegasnya.

Eko meminta awak media melakukan verifikasi ketat etika akan menjadikan konten media sosial sebagai bahan pemberitaan. 

"Chek dan rechek mutlak dilakukan secara ketat. Jangan karena alasan suka dan percaya yang mengirimkan orang tenar, kita (wartawan) langsung memberitakannya," tandas Eko. 

Mantan jurnalis di beberapa media asing tersebut juga mengatakan, media sosial saat ini paling banyak diakses masyarakat,  bahkan mengalahkan media massa pers. 

"Nyaris semua masyarakat menggunakan gadget yang di dalamnya ada aplikasi sosial media. Sekali lagi, hati-hati menyikapi dan menyebarluaskan content yang ada di media sosial," jelas Eko.

Baca Artikel yang Lain...

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

DenTekno
Newer Posts Older Posts
Back To Top